Dunia Jadi Saksi Bagaimana Teknologi Mengubah Sektor Kemanusiaan
15834
post-template-default,single,single-post,postid-15834,single-format-standard,bridge-core-2.3.7,ajax_fade,page_not_loaded,,qode-title-hidden,qode-theme-ver-22.3,qode-theme-bridge,disabled_footer_bottom,qode_header_in_grid,wpb-js-composer js-comp-ver-6.2.0,vc_responsive,elementor-default,elementor-kit-16351

Dunia Jadi Saksi Bagaimana Teknologi Mengubah Sektor Kemanusiaan

qode interactive strataPerlahan namun pasti teknologi mengubah hidup banyak orang di seluruh dunia, fenomena ini seiring dengan semakin luasnya jaringan internet setelah sebelumnya hanya bisa diakses oleh segelintir orang namun kini seluruh orang bisa mendapatkan akses internet dengan mudah dan terjangkau. Di Indonesia sendiri pengguna internet semakin bertambah sehingga pemerintah mulai mengaplikasikan industri 4.0, dan semenjak itu banyak hal bergeser dan tergerus. Istilah populernya berkembang atau mati.

Hal itu juga terjadi pada sektor kemanusiaan. Sudah jadi rahasia umum jika teknologi merupakan agen ganda, di satu sisi berfungsi sebagai penyalur informasi namun juga pengumpul informasi. Dari sini kemudian tercipta big data yang multifungsi untuk sektor kemanusiaan. Malahan bisa dibilang big data memegang peranan penting dalam mengubah sektor kemanusiaan, terutama pada tiga faktor.

Faktor pertama adalah ruang kerja dari lembaga atau NGO kemanusiaan. Kini lingkup kerja di sektor kemanusiaan di dunia sudah berdasarkan data valid, terukur, dan tentunya termutakhir. Pengembilan keputusan atau strategi berdasarkan perkiraan, firasat, atau kebiasaan lama sudah ditinggalkan. Alasannya cara ini dianggap lebih berisiko untuk tidak efektif mengingat semuanya serba tidak akurat. Kalau sudah ada big data ditambah teknologi pengelolaan data yang canggih, lalu mengapa harus tetap bertahan dengan cara lama yang tidak bisa dipertanggungjawabkan?

Keberadaan big data dan teknologi pengelolaan data modern juga membuat hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terjangkau akhirnya bisa dijangkau, kemudian feedback dari masyarakat sebagai stakeholder utama pun dapat diakses dengan mudah.

Faktor lain yang berubah dengan keberadaan big data adalah bergesernya dinamika alur kerja antara lembaga atau NGO dengan stakeholder. Saat ini lembaga atau NGO tidak perlu bekerja sendirian dalam menghasilkan strategi dan keputusan yang tepat untuk menangani krisis dan hal-hal kemanusiaan lainnya. Kehadiran big data menciptakan profesional-profesional baru yang dapat menjembatani antara situasi di lapangan dengan lembaga atau NGO, data-data siap pakai yang sebelumnya sudah dikelola dan diukur kevalidannya oleh tim yang berpengalaman sektor pengelolaan data dan stastika.

Satu lagi sumbangsih besar yang didatangkan oleh big data dan teknologi adalah terciptanya instrumen pengelolaan dan akses data yang semakin canggih dan mudah dipahami. Bagi lembaga kemanusiaan dan NGO, data merupakan segalanya. Di sanalah pondasi dari keputusan-keputusan hebat dan langkah tepat dalam mengelola krisis ataupun hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Instrumen atau tools inilah yang akan meciptakan evidence based decision untuk setiap kebutuhan. Instrumen inilah yang jadi kekuatan yang diberikan oleh Sadata untuk para kliennya.

Sadata sadar bahwa kebutuhan akan data merupakan hal yang krusial bagi lembaga kemanusiaan dan NGO sehingga Sedata menghadirkan data yang reliable, aman, dengan cara etis sebagai dasar pengambilan keputusan karena setiap keputusan yang diambil nantinya membawa dampak bagi seluruh stakeholders.